HMI Minta Dinas Perdagangan Lampura Sidak Kios Pupuk Subsidi Tidak Mengikuti Harga HET.
Lampung Utara-Maraknya dugaan Kios pupuk menjual diatas Harga Eceran Tertinggi (HET), di Kabupaten Lampung Utara membuat petani merasa diberatkan, Temuan itu menimbulkan tanda tanya besar di kalangan petani yang mengandalkan pupuk bersubsidi untuk menunjang hasil panen.
Dugaan permainan harga dan penyaluran yang tidak tepat sasaran semakin menguat, seiring keluhan petani yang sulit mendapatkan pupuk subsidi sesuai ketentuan.
Salah satu petani yang enggan disebutkan namanya mengatakan, bahwa dirinya ingin mendapatkan hasil panen yang maksimal agar perekonomian di kalangan petani akan berjalan dengan stabil, namun adanya indikasi harga pupuk subsidi di jual diatas HET, membuat dirinya diberatkan.
“Kami petani ingin sekali mendapatkan hasil panen itu dengan maksimal, dengan adanya pupuk subsidi dari pemerintah namun kami suka ngeluh mas, karena harga pupuk tersebut di jual diatas HET,” ujarnya.
Adanya keluhan itu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Cabang Kotabumi meminta Kepada pimpinan Lampung Utara melalui dinas perdagangan agar segera ambil langkah konkrit, untuk menertibkan adanya indikasi kios yang menjual pupuk subsidi diatas HET.
Ketua Bidang PPD HMI R. Davinsi mengatakan, “tentu kami menyangkan adanya indikasi ini terjadi di tengah kritisnya harga singkong yang sangat dikeluhkan oleh kalangan petani, selain itu juga kita sama sama mengetahui bahwa program ketahanan pangan dari presiden prabowo harus kita sukseskan, namun ketika masih ada oknum kios pupuk yang menjual harga pupuk subsidi tidak sesuai dengan peraturan dan ketentuan berlaku, mengingat Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor : 644/KPTS/SR.310/M/11/2025 Tentang Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2025,” ucapnya
“Adanya hal tersebut kami meminta kepada dinas terkait agar segara turun kelapangan dan menyidak kios-kios yang tidak ikut aturan, dan kami kader HMI akan siap turun kejalan menyerap aspirasi petani,” tegasnya.
(Team)