GARUDA NUSANTARA

Membela Kebenaran & Kejujuran

Lokakarya Ke-7 Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 11 BBGP DIY

JAKARTA, garudanusantara.net – Program PGP bertujuan untuk memberikan bekal kepada guru menjadi pemimpin pembelajaran yang dapat menumbuhkembangkan potensi peserta didik dan aktif mengembangkan pendidik lainnya dalam mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan PGP dilaksanakan selama 6 (enam) bulan dengan menggunakan metode pelatihan dalam jaringan (daring), lokakarya, dan pendampingan individu.

Pada PGP Angkatan 11 ini, BBGP DIY mendapatkan tugas untuk melaksanakan di 5 Kabupaten/Kota yang berada di provinsi DIY dan DKI Jakarta dengan total sasaran 329 orang Calon Guru Penggerak (CGP), dengan rincian 199 orang di DIY dan 130 di DKI Jakarta. BBGP DIY mengadakan lokakarya Ke-7 di SMPN 12 Jakarta, Sabtu (7/12/2024).

Adapun di Kota Jakarta Selatan dilaporkan oleh Nunik Sukeksi, SH., M.Pd. Ketua Tim Kerja Kemitraan dan Pemberdayaan Komunitas, BBGP Provinsi DIY, CGP di kota Jakarta Selatan semula berjumlah 64 orang, di akhir perjalanan PGP menjadi berjumlah 63 orang. 1 CGP mengundurkan diri karena dilantik sebagai Kepala Satuan Pelaksana.

Salah satu rangkaian kegiatan PGP adalah pendampingan kelompok yang sering disebut dengan Lokakarya yang dilaksanakan selama 8 kali dengan tema yang berbeda-beda, Pada kesempatan kali ini, PGP Angkatan 11 sudah memasuki tahapan Lokakarya 7.

Lokakarya ini merupakan Lokakarya terakhir dan yang paling besar dari sisi jumlah SDM yang terlibat, hal ini sesuai dengan temanya “Panen Hasil Belajar”. Para CGP akan menampilkan dan berbagi praktik baik hasil aksi nyatanya selama mengikuti program PGP yang sudah berjalan 6 bulan sehingga akan terlihat dampak dan perubahan positif apa yang sudah terjadi baik secara individu CGP maupun kelas bahkan sekolah tempat CGP bertugas.

Dalam Lokakarya 7 ini semua pemangku kepentingan yang terkait hadir, yaitu Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I dan II, Perwakilan Dinas, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, dan Guru lain yang belum terlibat PGP serta Komunitas Praktisi yang ada di wilayah Kota Jakarta Selatan.

Perwakilan UPT Kemendikdasmen yang ada di provinsi DIY maupun DKI Jakarta juga dihadirkan, seperti BPMP DKI Jakarta. Selain itu, lokakarya juga dihadiri Tim Monitoring dan Evaluasi dari Ditjen GTK Kemendikdasmen.

“Semua pihak yang hadir diharapkan akan memberikan masukan serta dukungan untuk pengembangan dan kelanjutan program serta aksi nyata para CGP setelah selesai dalam mengikuti PGP, sehingga CGP yang kemudian menjadi Guru Penggerak akan terus tumbuh dan berkembang untuk menjadi ujung tombak tranformasi Pendidikan di Indonesia,” tutupnya. (Niko Martinus)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *